2 Tahun Buron, Tersangka Diamankan di Lapangan Bola Kaki

PRABUMULIH, WN – Apes nasib dialami Ismail Sholeh (23) warga Jalan Pemuda Kelurahan Muaradua Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.

Niat hati pulang kampung untuk melepas rindu karena selama dua tahun menjadi buronan di Lampung, Ismail justru diringkus petugas Satreskrim Polsek Prabumulih Timur.

Pelaku buron selama 2 tahun karena membobol SMP Negeri 12 bersama dua temannya yang telah lebih dulu ditahan di rutan Prabumulih.

Ismail Sholeh diringkus petugas sedang berada di lapangan bola kaki Kelurahan Muara dua, pada Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 23.30.

Kapolres Prabumulih AKBP Witdiardi SIK MH melalui Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Bobby Eltarik SH MH didampingi Kanit Reskrim Ipda Haryoni mengungkapkan tersangka diringkus setelah buron selama 2 tahun.

“Tersangka diamankan di lapangan bola kaki Kelurahan Muara dua tak jauh dari kediamannya, tersangka ini buron setelah melakukan pencurian terhadap sekolah bersama dua rekannya. Kedua rekannya telah diamankan lebih dulu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Kanit Reskrim mengungkapkan tersangka melakukan aksi kejahatan atau pencurian di SMP Negeri 12 Prabumulih bersama dua rekannya yakni Agustian dan Putra yang merupakan warga satu kampung.

“Saat itu ketiga pelaku mengambil 1 unit CPU Komputer, 1 unit notebook, 1 printer dan 1 buah infokus,” ungkapnya

Haryoni mengatakan atas perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. “Untuk ancaman hukuman 7 tahun kurungan penjara,” tegasnya.

Sementara itu, Ismail Sholeh mengakui dirinya selama pelarian kabur ke Lampung tepatnya kawasan pasir putih dan di sana bekerja apa saja untuk hidup.

“Lalu karena mau lebaran idul Adha rindu keluarga jadi saya pulang, terus rencana mau balik lagi ke Lampung tapi ditangkap polisi,” ujarnya ketika diwawancarai.

Ismail menuturkan, dirinya mulai kabur setelah tersangka Agustian lebih dulu ditangkap beberapa tahun lalu. Bujangan itu lalu ke Lampung dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saat mencuri dulu kami diajak Agustian, saya waktu itu hanya pegang gitar dan mereka berdua angkut laptop, infokus dan printer,” katanya seraya mengatakan barang curian belum sempat dijual namun temannya Agustian sudah ditangkap polisi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *